Info Pluit Kapuk : Erny Juang dan Bara Pattiradjawane
Erny Juang
Wanita Rumahan
yang Hobi ke Mal
![]() |
Erny Juang Sumber Youtube |
Siapa sangka, peraih gelar Cici 2008 dalam
pemilihan Koko dan Cici 2008 beberapa
waktu lalu adalah warga Pluit. Erny mengaku tidak ada persiapan khusus
mengikuti ajang ini. “Bulan Juni saya pulang dari Beijing . Saat itu pendaftaran sudah mau tutup,
di saat-saat terakhir saya baru kirimkan persyaratannya,” ujarnya yang baru
saja menyelesaikan pendidikan bahasa Mandari
di Beijing , China .
Dari ajang tersebut, Sarjana Manajemen Ekonomi
dari Universitas Taruma Negara Jakarta ini, banyak belajar mengenai kebersamaan
dan kekeluargaan. Erny menemukan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, mantan finalis
Miss Cosmo Peagant 2005 ini turut melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan tionghoa
kepada masyarakat luas.Kegiatannya sehari-hari kini dijejali oleh tugas dan
tanggung jawab sebagai Cici 2008. “Saat ini aku hanya fokus pada tugas saya
sebagai Cici 2008,” ujar penyuka pizza sambil berharap diberi kesempatan terjun
di dunia entertainment dimulai dari bintang iklan ini.
Pemilik tahi lalat di area bibir ini tergolong
wanita rumahan yang hobi ke mall. “Kalau tempat hang out, aku paling ke mal,
jalan-jalan dan nonton bareng teman-teman,” ucap wanita yang tahun ini genap
berusia 24 tahun. Bila bertemu Erny di Mal kawasan Pluit dan sekitarnya jangan
sungkan untuk menyapa ya. @ rama aditya
Bara Pattiradjawane
Berpikir di Luar “Kotak”
![]() |
Bara Pattiradjawane Sumber : Jagat Resep |
Selai kacang dan saus botolan digunakan
sebagai bahan pengganti bumbu kacang gado-gado siram. Demikian dengan green-tea,
yang dipakai sebagai pengganti kuah sirup pada es buah. Bayangkan cita rasa
yang tercipta, bagaimana manisnya selai kacang bertemu dengan sayuran segar
serta sepatnya teh hijau bertabrakan dengan rasa manis buah-buahan. Bila
dibayangkan rasanya ajaib namun bila dicicipi….wuiihhh nikmat.
Menu makanannya memang seajaib pembuatnya,
Bara Pattiradjawane. Chef funky ini memang dikenal sebagai chef yang unik
karena keberaniannya menyilangkan rasa masakan. Hal itu ia dapat karena ia
selalu berpikir diluar kotak (out of the box). “Buat apa saya tampil di TV, bila
hanya menjadi chef yang sama dengan chef kebanyakan, saya harus berfikir
berbeda dari yang sudah ada,” ujarnya kepada Info Pluit Kapuk.
Mengenai masakan favorit, pembawa acara
Gula-gula di sebuah televisi swasta ini ternyata suka dessert yang manis. Padahal,
ia berdarah Ambon-Manado yang notabene penyuka masakan pedas. “Saya ini agak
kejawa-jawaan, suka sekali membuat masakan yang manis,”Ujarnya sambil tertawa.
Dirinya tidak pernah khawatir bila gagal
menciptakan menu yang menarik, selain sudah 30 tahun terjun di dunia
masak-memasak dirinya mengaku memiliki lidah yang peka. Kepada Info PluitKapuk,
ia sempat memberi saran agar memasak menggunakan panca indera. “Memasak cukup
gunakan indera penglihatan untuk memilih bahan masakan yang baik, indera
penciuman memilah bahan masakan yang busuk, serta yang paling penting adalah
indera perasa untuk menentukan apa rasanya sudah pas,” kata Bara. @ rama aditya
0 komentar: